Article > Meneropong Kebutuhan Data Talent di Indonesia

Meneropong Kebutuhan Data Talent di Indonesia

Analytics telah mengubah landscape bisnis dalam banyak hal, dimana dengan adanya analytics banyak perusahaan dapat menghasilkan insight secara cepat dan akurat berdasarkan data. Saat ini banyak perusahaan telah mengadopsi data analytics sebagai branch dari data science untuk memberikan insight dari data mereka menggunakan software BI Tools visualisasi data.

Dari adanya teknologi data analytics banyak perusahaan mendapatkan benefit yang signifikan antara lain:

  • Peningkatan efisiensi dan produktivitas kerja
  • Insight bisa diperoleh dengan cepat, sehingga bisa membantu stakeholder memberikan keputusan
  • Performa keuangan perusahaan menjadi lebih baik
  • Keuntungan perusahaan bisa meningkat
  • Peningkatan pelayanan customer sehingga customer puas sesuai analisa experience-nya
  • Menghindari customer berhenti menggunakan layanan atau produk tertentu
  • Mengidentifikasi dan membuat ide-ide kreatif untuk memperbarui aliran revenue yang masuk ke

Meningkatnya penggunaan data analytics telah membuka jalan bagi penciptaan posisi baru dengan beberapa task kategori pekerjaan di dunia kerja. Banyak perusahaan mencari talenta data professional Data Science untuk mengolah data mereka.

Berikut fakta Data Science memiliki demand yang tinggi di dunia kerja.

  • 2,72 juta – Perkiraan jumlah lowongan pekerjaan untuk role Data Analyst dan Data Scientist pada tahun 2020 (MicroStrategy, 2020).
  • 95% pengusaha mengatakan bahwa Data Science dan Analytics adalah keterampilan yang sulit ditemukan (MicroStrategy, 2020).
  • 59% manajer keuangan dan akuntansi mengatakan Data Science dan Analytics skill akan dibutuhkan oleh semua manajer pada tahun 2020 (MicroStrategy, 2020).
  • Diperkirakan akan ada 11,5 juta pekerjaan baru pada tahun 2026 di bidang Data Science(BLS, 2017).
    Sekitar 80% perusahaan global berinvestasi di untuk mengimplementasikan Data Science dengan aktif merekrut
  • Data Talent yang expert (Word Data Science Initiative).
  • Pada tahun 2022, pendapatan Data Scientist akan meningkat hingga $130.176 (Deloitte, 2018).

Sayangnya, meski banyak survei mengatakan Data Talent banyak dicari, faktanya di Indonesia sendiri dinilai masih sangat sedikit Expertise di bidang Data Science yang bisa menjawab demand tersebut. Salah satu penyebabnya mungkin terkait dengan sistem edukasi yang memang belum dirancang dengan matang untuk menghasilkan ahli Data Science baru. Banyak yang beranggapan Teknologi Data Science ini relatif baru dan perannya baru terasa signifikan dalam beberapa tahun belakangan.

Penasaran seperti apa sih kondisi Data Talent di Indonesia?

Dilansir beberapa waktu lalu DSI (Data Science Indonesia) sebagai sebuah komunitas Data Science yang menaungi banyak talenta data mengadakan survey dengan judul Data Talent Gap untuk mengukur dan memahami kondisi data talent di Indonesia dan mencoba untuk berkontribusi dalam mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan pekerja data di Indonesia seperti: ketimpangan keterampilan , kurangnya suplai , dan distribusi tidak merata dari data talent.

Berdasarkan hasil survey, dihasilkan prosentase komposisi Pembagian Kelompok Keprofesian Data Talent sebagai berikut:

  • Business Analyst 10,72%
  • Data Analyst 36,60%
  • Data Engineer 12,75%
  • Data Scientist 26,62%
  • Researcher 13,31%

Kesenjangan antara demand dan supply expertise Data Science ini mendorong Narasio Data menjadi salah satu lembaga yang memberikan pelatihan Skill Data Science mulai dari 0. Narasio Data menawarkan pelatihan, sertifikasi, stkalianrdisasi, dan bekerja sama dengan beberapa instansi terkait untuk merancang kurikulum dan penelitian tentang Data Science dimana ada pula program yang menyediakan internship di beberapa company.

Nah, tunggu apalagi sekarang saatnya kalian menjadi salah satu Talenta Data yang dicari oleh banyak perusahaan!

Source: Bdtechtalks , Data Talent Gap DSI

Topics

Langganan untuk dapatkan info Artikel Narasio Data terbaru